Jumat, 25 Maret 2016

TIPS MINUM KOPI UNTUK PENDERITA MAAG


Pada dasarnya saya bukan orang yang suka minum kopi. Yang pertama karena rasanya nggak enak (menurut saya) dan yang kedua karena saya punya penyakit maag yang jika saya minum kopi jadinya perut nggak enak dan kembung. Tapi kemarin (25/3) saya lagi pengen nyoba minum kopi di sebuah kafe di kota saya, padahal biasanya nggak pernah pesen yang namanya kopi, pasti lebih milih minuman yang seger-seger seperti shake, lemon, es jeruk, atau apapun yang tidak berbau kopi. Alhasil setelah minum kopi tersebut beneran deh perut saya rasanya nggak enak. Padahal minumnya nggak sampe habis. Kata temen saya disuruh minum minuman yang bersifat basa untuk menetralkan karena kopi sendiri sifatnya asam. Bener juga logikanya. Akhirnya saran berakhir pada susu. Tapi karena di kafe tersebut nggak ada minuman yang murni susu, jadinya pesen vanilla blue ice blend, lumayan lah ada rasa susunya dikit-dikit, tapi ya gitu nggak terlalu ngefek.

Nah berikut ini tips-tips buat kamu yang nggak bisa minum kopi karena punya maag tapi ngebet banget pengen kopi gara-gara lihat temen lainnya minum agar terhindar dari efek samping tertentu.

1) Minum Kopi Arabika

Menurut ahli kopi yakni Adi W. Taroepratjaeka, sebenarnya bila meminum kopi tidak selalu berdampak buruk pada lambung anda, pada dasarnya kopi itu mempunyai sifat yang asam. Pada kopi yang berjenis espresso pada umumnya mempunyai kadar keasaman sekitar 5 – 5, 5. Padahal jus jeruk mempunyai kadar pH 4 dan juga pada makanan rujak yang mempunyai kadar pH 3,5. Bila anda makan dengan kadar asam yang biasa, mengapa ini tidak berlaku pada kopi? Ini karena kadar asam kopi mempunyai pemicu yang cepat yang berakibat munculnya asam lambung secara berlebihan.
Kopi jenis arabika, menurut sebenarnya cukup aman untuk lambung penderita maag karena mempunyai kadar kafein yang lebih rendah. Hal ini telah dibuktikan dengan beberapa orang yang mempunyai sakit maag, namun tetap aman ketika mengkonsumsi kopi Arabika. Kandungan kafein yang tinggi pada kopi memang dapat bersifat racun, dan lambung mempunyai batas tertentu untuk mentolerir kafein yang dikonsumsi. Adapun batas normal minum kopi adalah dua cangkir sehari, yang mempunyai kadar kafein setara dengan tiga shot espresso. Batasan tersebut dinilai aman, bahkan bisa menyehatkan untuk tubuh.
(sumber : http://doktersehat.com/cara-memilih-kopi-yang-aman-untuk-lambung/)

2) Minum Banyak Air Putih

Kafein memiliki efek diuretik pada tubuh. Tubuh akan merespon dengan sering buang air kecil. Jika tidak dibarengi dengan minum banyak air putih, tubuh bisa menjadi dehidrasi. Selain itu, minum banyak air putih juga dapat memperlancar sistem kerja tubuh dan kerja ginjal. Dengan demikian, efek kafein dapat dihilangkan dengan lebih cepat.
(sumber : http://tipssehat-wanita.blogspot.co.id/2015/09/cara-menghilangkan-efek-kafein-dari.html)

3) Menambahkan Susu

Kopi bisa mengurangi kadar kalsium pada tulang, sehingga dengan mengonsumi secangkir susu hangat bisa menutupi kekurangan itu. Selain itu, susu dikenal baik sebagai penawar dari berbagai makanan dan minuman yang memberikan efek kurang baik bagi pencernaan. Seperti makanan dan minuman dengan keasaman tinggi, makanan pedas, dan kopi yang bersifat diuretik (menyebabkan dehidrasi). Susu juga memberikan perasaan nyaman karena mengandung tryptophan yang meningkatkan level serotonin sehingga membuat kita merasa rileks.
Selain itu seperti logika teman saya tadi, kopi itu asam, dapat dinetralkan dengan susu yang bersifat basa.

4) Jangan Berlebihan

Kalau tips nomor 4 ini spesial dari saya pribadi. Yang mengetahui kondisi tubuh kita adalah kita sendiri. Sehingga kalau emang kopi memiliki efek negatif bagi tubuh, ya nggak usah minum kopi, atau minum dengan takaran tertentu misal setengah cangkir aja buat penawar rasa pengen. Jadi kita harus tau bagaimana tubuh kita merespon saat kita minum kopi dengan takara tertentu. Jangan berlebihan karena kafein nggak baik buat lambung.

Itulah tips yang menurut saya baik bagi penderita maag untuk tetap bisa minum kopi. Tapi seberapapun banyak tipsnya saya tetep nggak suka sama kopi, aneh? Wajar juga kok.

Minggu, 28 September 2014

MIA : SUGENG AMBAL WARSA


Akhir September ini banyak diwarnai dengan rentetan ulang tahun orang-orang terdekat.
Mulai dari teman kuliah, sepupu, murid les, hingga yang satu ini, sahabat semenjak SMP.

Mia Rinawati, nama yang sangat mudah diingat khas anak-anak kelahiran 90-an (seperti namaku). Dia lahir 20 tahun yang lalu di kota kecil nan indah bernama Trenggalek. Mau tahu di mana tepatnya rumah Mia? Di balik gunung gaes :DD ya begitulah, di Trenggalek memang sangat banyak bukit dan gunung.

Mia sekarang sudah kuliah di ITS (Institut Teknologi Sepuluh Nopember) Surabaya, jurusan Teknik Kimia, kurang kece apa hayoo, udah cantik, kuliah di ITS, baik hati pula haha. Tapi anaknya sedikit pendiam dan pemalu. Tapi jangan salah kalau sudah kenal, kamu akan merasakan kegilaannya. Namun saat ini Mia sedang galau gaes, mau tau kenapa? Tanya aja sendiri ke dia. Dia sekarang frustasi, depresi, tertekan, sakit, malu, susah, bingung (alay).

Intinya semoga pada ulang tahun Mia yang ke-20 ini dia bakal diberi kekuatan untuk menghadapi cobaan yang diberikan oleh Allah SWT, bisa lebih dewasa, dan pastinya sukses selalu.

Ralat : itu harusnya tulisannya "Wish you'll always be successful in your path"

Semoga Mia tetap bertahan dan kamu diberikan kelancaran dalam studimu. Dan jangan lupa traktiran hoee. I know it's kinda late, but Happy Birthday :)

Ini bonus fotonya Mia dari masa ke masa


Jumat, 26 September 2014

HAPPY BIRTHDAY ELIYA

Sugeng ambal warsa, selamat ulang tahun, happy birthday, feliz cumpleaños,
gelukkige verjaardag, Alles Gute zum Geburtstag, Hyvää syntymäpäivää, joyeux anniversaire, χαρούμενα γενέθλια, la mulți ani dan lain-lain pokoknya.

Hari ini teman baikku, best friend, Eliya Nur Fadila ulang tahun yang ke-18 (Nah loh!) kok masih 18? Padahal udah kuliah semester 5. Dia bukan akselerasi lho, tapi dia masuknya sekolah mendahului yang lain, coro jowone nyolong start. Semoga Eliya sehat selalu, enteng rezeki, enteng jodoh, cepet lulus, cepet dapat kerja, sukses selalu, dan masuk surga. Aamiin.

Pertama kali ketemu sama Eliya dulu waktu ESQ, kita barengan ESQ gelombang 2 waktu pas masih maba. Nah mulai dari situ kita jadi sering ketemu dan entah berjodoh atau emang takdir hingga sekarang kita masih berteman (Alhamdulillah).

Anyway sekarang Eliya tambah cantik looooh, aktif UKM, dan gajinya banyak hahaha




Kalau mau kasih fakta-fakta tentang Eliya ini dia sepengetahuanku :
1. Suka tidur di kelas
2. Jorok kalau bersin pasti muncrat
3. Pinter nyepik
4. Pinter cari duit
5. Nggak bisa belajar di tempat yang banyak nyamuknya, soalnya pasti dia lebih fokus menepuk nyamuk
6. Nggak bisa tidur di tempat yang banyak nyamuknya, alasan sama kaya nomor 5
7. Pengen ke Natasha Skin Care :-DDD (nggak tau beneran apa nggak)
8. Sering kena sial suruh maju presentasi/ngerjain soal/ditegur dosen waktu semester 2 dan 3 dulu
9. Partner shopping asyik
10. Utangan :DDD
11. Suka cowok yang ginuk-ginuk (entah sekarang mungkin dia pindah haluan)
12. Suka tebar pesona ke cowok (dulu, sekarang nggak, nggak terlalu maksudnya)
13. Setia
14. Care sama temennya
15. Bisa nyetir :3
16. Dewasa, soalnya dia menghadapi beberapa private problems dan dia berperan sangat penting
17. Pengen banget giginya cepet rapi dan bisa mingkem lagi
18. Sering ketiduran waktu dibonceng
19. Sering juga ketiduran waktu nyetir
20. Partner the best bareng epo imut

One Year Makrab G-14

Tidak terasa sudah satu tahun acara makrab dari G-14, Teknik Geomatika 2012. Acara yang waktu itu yang berkonsep pakaian traffic light (red : taken, yellow : galau, green : free) mendapati sukses besar (menurutku) meski terjadi sedikit insiden. Namun makrab ini merupakan salah satu hal yang tidak akan terlupakan dari angkatan kami. Meski senggang waktu pelaksanaan yang cukup lama dari pengangkatan, namun semuanya terbayar. Dengan kerjasama dari angkatan kami semuanya menjadi super keren, mulai dari konsep hingga hiburannya. Mulai dari band, stand up comedy, hingga flash mob, keren. Dimulai dari sambutan seperti acara formal biasa, menuju acara hiburan yaitu band, stand up comedy, accoustic, flash mob dari angkatan kami, serta tidak lupa pembacaan award untuk senior-senior. Saat ini semuanya telah menjadi kenangan. Kenangan yang sangat berarti, tak terlupakan. Kenangan di mana angkatan kami bersatu untuk mewujudkan tujuan bersama. Makrab, suatu acara besar bagi angkatanku untuk HIMAGE-ITS. Vivat... Hidup ITS! Hidup Geodesi! Hidup Geodesi!



Selasa, 16 September 2014

DEPRESI DAN HIPOTENSI




Beberapa tahun terakhir aku mengalami depresi berat, atau setidaknya katakanlah seperti itu. Aku adalah seorang gadis yang memiliki berat badan lebih dari rata-rata dan terkesan tambun. Pada awalnya aku menganggap semuanya biasa saja, ejekan, candaan, pandangan, serta komentar orang-orang sekitar terhadapku. Namun lama-kelamaan semuanya menjadi tidak enak untuk didengar. Yang inilah, itulah, dan semuanya menjadi sedikit menyiksa. Aku mencoba untuk tetap cuek, namun saat seseorang mengatakan hal tersebut, rasanya menjadi terpikirkan lagi.
                Karena umurku telah beranjak dewasa aku menjadi semakin memikirkan satu kata “diet”. Hal ini semata-mata kulakukan agar penampilanku lebih baik dan tidak ada orang yang akan mengomentariku lagi. Andai mereka tahu rasanya, meski aku terlihat tetap tegar dan humoris, namun sebenarnya sakit mendengar perkataan-perkataan itu.
                Akhirnya aku memilih salah satu produk kesehatan. Aku lebih memilih itu karena melihat padatnya aktivitasku sehingga kurang memungkinkan untuk pergi berolahraga. Kuliahku sampai sore, setelah itu aku menjadi guru les privat, belum ditambah tugas-tugas kuliah, sedangkan aku bukanlah seorang yang sangat jenius sehingga aku harus ekstra hati-hati menggunakan waktu dan tenagaku.  Sementara aku butuh pekerjaan menjadi guru les privat tersebut.
                Suatu hari di awal masuk kuliah kondisiku mulai drop. Hal ini diawali ketika aku berada di bus dalam perjalananku ke kampong halaman. Di bus aku merasa sangat pusing dan mual, padahal aku tidak pernah mengalami hal semacam itu sebelum-sebelumnya. Hari terakhirku di Trenggalek (kampung halamanku), ibuku menyuruhku untuk memeriksakan tensi darahku karena beliau mulai curiga ada yang salah dengan tubuhku. Saat di klinik, ternyata tensi darahku hanya 90/80, sangat rendah, dan aku mulai takut. Ibuku juga was-was karena beliau tahu aku melakukan diet.
                Sebelum aku kembali ke Surabaya, ibu menyuruh emak yang biasa membantu di rumahku untuk memasakkan bayam merah serta aku disuruh untuk makan sate kambing. Aku memakannya dan itu belum membuatku merasa lebih baik. Sorenya aku kembali ke Surabaya naik bus dan rasa pusing karena hipotensi tersebut tidak tertahankan. Aku lebih banyak tidur di sepanjang perjalanan.
                Keesokan harinya aku pergi ke medical center kampus. Di sana aku memeriksakan diri, dan ternyata tensiku tambah drop yaitu 80/60. Pantas saja aku semakin pusing dan lemas. Dokter mengatakan aku harus memperbanyak makanan yang bernutrisi, mengandung banyak protein dalam jumlah besar. Serta tidak lupa makan sayur, buah, banyak minum air putih serta berolahraga. Tekanan darahku bisa disebabkan karena aku banyak pikiran dan kurang makan makanan yang bernutrisi (mungkin itu sebagian besar disebabkan karena dietku yang agak salah).
                Saat ini aku lebih memperhatikan asupan nutrisiku. Namun aku sedikit bingung juga sebagai anak kost makanan semacam apa yang harus kumakan agar zat-zat yang bermanfaat itu terserap dalam jumlah besar ditubuhku. Sudah dua hari berjalan namun aku belum menemukan perubahan dan masih pusing, terkadang lemas. Saat ini aku mengonsumsi analgesic untuk penahan nyeri akibat pusingku tadi, serta vitamin C. Analgesic dan vitamin C diresepkan oleh dokter dari Medical center kampusku. Serta aku juga melengkapinya dengan Tonikum Bayer(penambah darah), pisang ambon/pisang hijau (karena mengandung magnesium dan kalium yang tinggi), dan susu bear brand. Saat ini aku makan dua kali sehari dari yang sebelumnya sekali sehari. Namun aku tetap tidak makan setelah pukul 19.00, serta paginya aku tetap minum Herbalife karena persediaanku yang masih sangat banyak.
                Pada intinya saat ini aku ingin mempertahankan berat badanku, namun fisikku berkata lain. Dokter di Medical Center pun berpesan bahwa “Mbak ini gemuk ya, nanti kamu siap-siap tambah gemuk lagi kalau makan banyak ini”. Saya sangat terpukul padahal saya telah merasa berhasil menurunkan berat badan beberapa kilo, mengurangi buncitnya perut, serta mengurangi lemak tubuh. Namun apa daya, saya akan lebih drop jika diterus-teruskan seperti sebelumnya. Padahal asupan nutrisi juga tidak kurang-kurang. Saat ini, saya sedang berjuang agar tekanan darah saya kembali normal lagi. Setidaknya naik ke angka 100/80 atau Alhamdulillah jika malah 110/80.
                Pada akhirnya saya berpesan bahwa teman-teman di sekitarmu yang tadinya kamu katai begini begitu sebenarnya dia menyembunyikan kepahitannya di dalam. Seperti melempar batu di lautan, kamu tidak akan pernah tahu seberapa dalam batu itu tenggelam. Begitupun dengan ketika kamu berkata sesuatu ke seseorang, kamu tidak pernah tahu seberapa dalam perkataan tersebut mempengaruhinya. Saya sudah mengalaminya, dan itu membuat saya untuk introspeksi dan lebih berhati-hati untuk berucap ke orang lain.

Minggu, 29 Juni 2014

MENGUNJUNGI KBS (KEBUN BINATANG SURABAYA)

Dari judulnya terkesan seperti tugas yang dikerjakan oleh anak Sekolah Dasar. Tapi itulah tujuan saya, membuat cerita ini sederhana dan familier. Sebenarnya kalau dari judulnya sendiri sangat terkesan jadul, ngapain main ke Kebun Binatang? Di Surabaya mending nge-mall.

Beberapa waktu lalu seorang teman saya tertarik untuk mengajak ke Kebun Binatang Surabaya. Alasannya kukira simpel, mungkin dia tertarik karena akhir-akhir ini ramai berita tentang tragedi yang terjadi di Kebun Binatang Surabaya. Dan baru saya sadari mungkin saya sedikit salah mengira itu, nyatanya dia belum pernah ke Kebun Binatang Surabaya yang telah menjadi landmark kota pahlawan ini. Kami bukan orang asli Surabaya, hanyalah pendatang yang mencoba menggapai cita di sini.

Saat itu salah seorang temanku sesama daerah dan sekelas sewaktu SMA, Hendi, berkunjung ke Surabaya. Sudah biasa ia main ke Surabaya karena salah seorang teman dekatnya, Denta, yang juga temanku sekelas SMA kuliah di sini. Berhubung Hendi datang, Denta memiliki inisiatif untuk main di Surabaya bersama, lalu dia menanyaiku apakah aku mau ikut, dan kujawab bisa. Kami memutuskan untuk pergi ke Kebun Binatang Surabaya. Malam sebelum kami berangkat, aku mengirim pesan singkat ke Dhearara yang juga temanku sekelas SMA untuk ikut bersama kami besok dan dia mau. Akhirnya besoknya tanggal 17 Juni kami berangkat menuju KBS sekitar pukul 13.30.

Perjalanan kami tempuh selama sekitar 30 menit dari Kost Denta di daerah Jojoran. Itu termasuk cepat karena kami menggunakan sepeda motor. Surabaya sangat panas hari itu, namun terbayar sesampainya di KBS karena lingkungannya yang teduh, banyak pohon dan tanaman lainnya.




Kebun Binatang Surabaya (KBS) pertama kali didirikan berdasar SK Gubernur Jenderal Belanda tanggal 31 Agustus 1916 No. 40, dengan nama Soerabaiasche Planten-en Dierentuin (Kebun Botani dan Binatang Surabaya) atas jasa seorang jurnalis bernama H.F.K. Kommer yang memiliki hobi mengumpulkan binatang. Dari segi finansial H.F.K Kommer mendapat bantuan dari beberapa orang yang mempunyai modal cukup.
Susunan pengurus pertama Kebun Binatang Surabaya:
  • Ketua: J.P Mooyman
  • Sekretaris: A.H. de Wildt
  • Bendahara: P Egos, dibantu 6 orang anggotanya yaitu:
  1. F.C. Frumau
  2. A. Lenshoek
  3. H.C. Liem
  4. J. Th. Lohmann
  5. Edw. H. Soesman
  6. M.C. Valk
Lokasi KBS yang pertama di Kaliondo, pada tahun 1916, kemudian pada tanggal 28 September 1917 pindah di jalan Groedo. Dan pada tahun 1920 pindah ke daerah Darmo untuk areal kebun binatang yang baru atas jasa Oost-Java Stoomtram Maatschapij atau Maskapai Kereta Api yang mengusahakan lokasi seluas 30.500 m2.
Untuk pertama kali pada bulan April 1918, KBS dibuka namun dengan membayar tanda masuk (karcis). Kemudian akibat biaya operasional yang tinggi, maka pada tanggal 21 Juli 1922 kebun botani/KBS mengalami krisis dan akan dibubarkan, tetapi beberapa dari anggotanya tidak setuju. Pada tahun ini pula, dalam rapat pengurus diputuskan untuk membubarkan KBS, tetapi dicegah oleh pihak Kotamadya Surabaya pada waktu itu.
Pada tanggal 11 Mei 1923, rapat anggota di Simpang Restaurant memutuskan untuk mendirikan Perkumpulan Kebun Binatang yang baru, dan ditunjuk W.A. Hompes untuk menggantikan J.P. Mooyman, salah seorang pendiri KBS dan mengurus segala aktivitas kebun sebagai pimpinan. Bantuan yang besar untuk kelangsungan hidup pada waktu tahun 1927 adalah dari Walikota Dijkerman dan anggota dewan A. van Gennep dapat membujuk DPR Kota Surabaya untuk meraih perhatian terhadap KBS, dengan SK DPR tanggal 3 Juli 1927 dibelilah tanah yang seluas 32.000 m3 sumbangan dari Maskapai Kereta Api (OJS). Tahun 1939 sampai sekarang luas KBS meningkat menjadi 15 hektare dan pada tahun 1940 selesailah pembuatan taman yang luasnya 85.000 m2.

Setelah memarkirkan motor, kami segera membeli tiket seharga Rp 15.000,- untuk masing-masing orang. Dan akhirnya masuklah kami ke KBS. Aku sempat terkejut saat memasuki areanya karena aku benar-benar lupa. Terakhir kali aku kesana waktu masih kelas 3 SD dan itu sudah lama sekali. Baru kali inilah aku berkunjung lagi. Alasan pertamaku karena aku tertarik dengan berita di televisi, dan yang kedua karena aku memang ingin berkunjung karena sudah lupa keadaan di sana.

Ketika melihat sekitar, aku sangat prihatin karena keadaan KBS sangat tidak terawat, banyak sampah di mana-mana, padahal tempat sampah sudah banyak disediakan di berbagai titik. Padahal KBS sangat rindang dan memiliki peran penting di Surabaya, sebagai paru-paru kota. Kandang-kandang hewan yang disediakan juga kurang terawat dan terkesan kotor. Banyak hewan yang kurus, salah satunya unta yang sempat saya ambil gambarnya




(Unta KBS yang kurus dan keriput)


(Anak Gajah yang sedang dilatih)

Selain itu hewan di sana juga terlihat tidak bersih dan terserang penyakit kulit, dan saya pikir hewan-hewan tersebut agak mengalami depresi karena perawatan dan kebersihan lingkungan yang kurang baik.

Sampah merupakan salah satu permasalahan utama di KBS, melihat sekeliling, bertebaran banyak sampah, baik di darat, maupun air, bahkan di sela-sela tanaman juga. Padahal waktu itu aku bersama teman-teman ke sana sewaktu hari biasa, tidak bisa dibayangkan jika hari libur datang, pasti lebih dari ini sampahnya.


(Sampah di KBS, atas : di tanaman rambat, bawah : di saluran air)

Saya berharap KBS akan menjadi lebih baik dari ini, telah ada suatu komunitas peduli KBS, saya lupa namanya, dan semoga komunitas ini berkembang dan dapat mencapai tujuannya. Untuk pengunjung KBS saya berharap buanglah sampah pada tempatnya agar apa yang kalian lihat saat ini masih dapat dilihat oleh anak cucu kalian bahkan lebih baik lagi kondisinya.

(Salah satu spot di KBS yang keren)


Tidak lupa kami berfoto di depan icon Surabaya yang melegenda. Kalau bisa bawalah kamera dengan resolusi yang bagus sendiri karena harga foto menggunakan juru foto lumayan mahal. Rp 10.000,- untuk cetak 1 lembar, sementara jika minta soft file nya Rp 5.000,- tiap file. Alhasil ketika kami meminta juru foto untuk memotret kami, kami dikenai biaya Rp 35.000,- untuk sembilan file tanpa cetak. Itupun sudah melewati tahap tawar-menawar yang rumit. Namun keseluruhan merupakan kenangan yang sangat berharga .

(Denta, aku, Dhearara, Hendi di depan icon Surabaya depan KBS)

Source :
  • http://id.wikipedia.org/wiki/Kebun_Binatang_Surabaya
  • http://www.surabaya.go.id/dinamis/?id=583
  • Google Maps classic
  • Dokumen pribadi
 

Sabtu, 28 Juni 2014

HAPPINESS IS SIMPLE

I wrote it on June 7th 2014

Beberapa orang mungkin berpikir aku sedikit norak dan ndeso, namun hal ini adalah suatu kebahagiaan tersendiri untukku. Kamu tahu apa itu? Menginap di hotel berbintang. Terdengar biasa namun sangat berharga bagiku. Menginap di hotel berbintang pun sudah aku anggap sebagai bagian dari liburan. Hotel berbintang bukan hanya suatu tempat untuk menginap saja.

Pertama kali aku menginap di hotel berbintang adalah saat aku masih SMP dulu, ketika keluargaku berlibur ke Jogja, kami memilih menginap di Hotel Inna Garuda karena itu merupakan hotel yang penuh dengan sejarah. Kami mengambil satu kamar dengan tipe deluxe. Waktu itu bapak, ibuk, adikku, serta aku yang pergi ke Jogja. Adikku satu lagi yang paling kecil tidak ikut karena masih berumur beberapa bulan. Kami berempat tidur di satu kamar hotel. Dan menurutku itu merupakan hal yang menakjubkan karena akhirnya kami bisa menginap di salah satu hotel mewah di Indonesia. Dan di situlah kami terlihat sangat kampungan dengan penampilan kami dan tingkah laku kami. Dan waktu itulah pertama kali aku dibelikan baju terbaik yang pernah kupakai. Ibu membelikanku di Malioboro Mall. Sebenarnya bajunya biasa saja, kaos merah bergambarkan geisha, namun kaos itu panjangnya di bawah pantat sehingga menutupi pantatku, itu merupakan baju mode terbaru yang kupakai. Ibu membelikan dua, untuk aku dan adikku.

(Hotel Inna Garuda Yogyakarta)

Aku selalu mencintai hotel. Suasananya, pemandangannya, layanannya, tata letaknya. Sewaktu aku di hotel Inna Garuda itu pun kami menyempatkan untuk berfoto karena hotel tersebut keren dan kamar kami menghadap ke pemandangan lapangan tenis, padahal aku ingin yang kolam renang. Namun hal tersebut sudah membuat kami bahagia dengan hanya menginap di hotel berbintang. Kebahagiaan itu sederhana.

Aku ingat pernah ke Hotel Bhumi Surabaya. Namun pada waktu itu aku hanya menjemput salah satu orang penting di Indonesia, hanya sampai lobby-nya. Dan aku akui, itu merupakan hotel terbaik yang pernah aku kunjungi, mungkin karena aku belum pernah mengunjungi hotel-hotel bagus lainnya. Lobby tersebut terasa tenang, damai, dan private. Langsung bisa dilihat taman di luar, terlihat sangat sejuk dan rimbun mengingat lokasinya ada di Surabaya yang panas.

(Lobby Hotel Bumi Surabaya, Jawa Timur)

13 April 2014 kami sekeluarga berlibur ke Solo. Ini merupakan kedua kalinya kami menginap di hotel berbintang. Kali ini kami menginap di Hotel Ibis. Apa pendapatku pertama kali? Keren banget. Meskipun untuk orang lain ini biasa, namun menurutku ini merupakan salah satu hal terkeren yang pernah kulakukan. Menginap di hotel merupakan salah satu liburan tersendiri bagi keluargaku. Dan waktu itu bapak terlihat sangat grogi, naik lift saja lupa. Hal tersebut membuat kami sekeluarga tertawa, kecuali adikku terkecil, Rafli, dia langsung bengong karena mungkin hotel merupakan suatu hal baru yang mewah baginya. Dia langsung terdiam dan bengong, kami sekeluarga tertawa karena hal tersebut.
Menginap di Hotel Ibis kali ini terlihat lebih santai karena ibu membiarkan aku dan adikku, Putri, bersenang-senang semau kami. Ibu menyewa dua kamar. Ibu, bapak, dan Rafli berada dalam satu kamar, sedangkan aku dan Putri berada di kamar yang sama. Kamar kami terpisah satu lantai dengan pemandangan yang berbeda. Kamarku menghadap ke jalan utama dengan pemandangan kolam renang. Dan waktu itu ibu membolehkan kami untuk berenang. Sangat menyenangkan karena hanya beberapa orang yang berenang di sana sehingga terasa private, meski aku yakin ada beberapa orang baik di Hotel Ibis, Hotel Novotel, maupun di Hotel lain sebelahnya yang melihat kami karena letak kolam renangnya yang di tengah-tengah ketiga hotel tersebut, namun hanya diperuntukkan bagi tamu-tamu Hotel Ibis dan Novotel. Sarapan pun suatu hal special bagi kami karena prasmanan ala hotel. Sungguh mewah. Hal-hal semacam ini merupakan hal mewah bagi kami.

(Hotel Ibis Solo, Jawa Tengah)


(Adikku di depan kolam renang Hotel Ibis dan Novotel Solo)



(Aku di depan Hotel Ibis Solo, tampak kaca dari restaurant)
 (Hotel Ibis dari dokumen pribadi)

Aku tahu setiap orang memiliki kebahagiaan masing-masing. Dan inilah kebahagiaanku, menginap di hotel bersama keluargaku. Kampungan memang, tapi aku suka.